Skip to main content

Mengapa Bayi Tak Boleh Diberi Air Putih

Mengapa Bayi Tak Boleh Diberi Air Putih

Mengapa Bayi Tak Boleh Diberi Air Putih: Fakta yang Perlu Diketahui oleh Para Orangtua

Halo para orangtua dan calon orangtua! Memiliki bayi adalah momen istimewa dalam kehidupan kita. Saat mengurus bayi, ada banyak hal yang perlu dipelajari dan dipahami. Salah satunya adalah mengenai pemberian air putih pada bayi. Meskipun air putih adalah kebutuhan dasar bagi kita sebagai manusia, namun memberikan air putih pada bayi bisa berbahaya dan tidak dianjurkan. Dalam postingan blog ini, kita akan membahas mengapa bayi tak boleh diberi air putih.

1. ASI atau Formula Bayi Sudah Mencukupi Kebutuhan Cairan Bayi


ASI (Air Susu Ibu) adalah makanan terbaik bagi bayi. ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal. Selain itu, ASI juga mengandung cairan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidrasi bayi, sehingga tidak diperlukan tambahan air putih.

Jika bayi tidak mendapatkan ASI, formula bayi yang telah dirancang khusus juga mengandung jumlah cairan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi. Memberikan air putih pada bayi bisa membuat perutnya terlalu penuh, mengurangi nafsu makan, dan menyebabkan bayi kurang mendapatkan nutrisi penting dari ASI atau formula.

2. Organ Pencernaan Bayi Belum Matang


Sistem pencernaan bayi yang masih sangat muda belum sepenuhnya matang untuk mengatasi air putih. Bayi baru lahir memiliki saluran pencernaan yang belum sepenuhnya terbentuk dan mungkin belum dapat menangani air putih dengan baik. Air putih yang tidak dapat dicerna dengan baik dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti kolik atau perut kembung pada bayi.

3. Risiko Overhidrasi dan Gangguan Elektrolit


Memberikan air putih pada bayi dengan jumlah yang tidak tepat dapat menyebabkan risiko overhidrasi, di mana keseimbangan elektrolit dalam tubuh bayi terganggu. Hal ini dapat berakibat serius, bahkan dapat mengancam nyawa bayi. Overhidrasi dapat menyebabkan penurunan kadar natrium dalam darah (hiponatremia), yang dapat menyebabkan masalah neurologis dan gangguan fungsi organ.

4. Mengurangi Produksi ASI pada Ibu


Jika bayi terlalu sering diberi air putih, maka ia mungkin kurang sering menyusu pada ibunya. Ini dapat menyebabkan penurunan produksi ASI pada ibu karena produksi ASI ditentukan oleh permintaan bayi. Jika produksi ASI menurun, maka bayi tidak akan mendapatkan nutrisi yang cukup dan bisa berpengaruh pada pertumbuhannya.

Jadi, mengapa bayi tak boleh diberi air putih? Karena ASI atau formula bayi sudah mencukupi kebutuhan cairan bayi, sistem pencernaan bayi yang belum matang, risiko overhidrasi dan gangguan elektrolit, serta potensi penurunan produksi ASI pada ibu.

Ingat, konsultasikan selalu pertanyaan atau kekhawatiran mengenai kesehatan bayi Anda dengan dokter atau tenaga medis yang berpengalaman. Keselamatan dan kesehatan bayi adalah prioritas utama bagi setiap orangtua. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda dan bayi tercinta!


Bayi adalah istilah untuk menyebut manusia pada masa awal kehidupannya, biasanya dari saat lahir hingga berusia sekitar 12 bulan. Pada periode ini, bayi mengalami perkembangan pesat dan memerlukan perhatian khusus dalam hal nutrisi dan perawatan.

Pada Umur Berapa Bayi Tak Boleh Diberi Air Putih?

Bayi sebaiknya tidak diberi air putih sebelum berusia 6 bulan. ASI atau susu formula sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan cairan bayi pada usia ini. Pemberian air putih sebelum usia 6 bulan dapat menyebabkan risiko gangguan pencernaan atau mengurangi asupan ASI atau susu formula yang diperlukan.

Selain air putih, Apa Saja Lagi yang Tidak Boleh untuk Bayi?

Selain air putih sebelum usia 6 bulan, beberapa hal lain yang tidak boleh diberikan pada bayi adalah:

1. Makanan padat

Bayi sebelum usia 6 bulan sebaiknya tidak diberi makanan padat seperti bubur, sereal, atau makanan lainnya selain ASI atau susu formula. Pemberian makanan padat sebelum waktunya dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan masalah kesehatan lainnya.

2. Madu

Madu bisa mengandung spora bakteri Clostridium botulinum yang berbahaya bagi bayi di bawah usia 1 tahun. Penyakit botulisme pada bayi bisa sangat serius dan bahkan mengancam nyawa.

3. Garam dan gula tambahan

Bayi tidak memerlukan garam atau gula tambahan dalam makanannya. Hindari memberikan makanan yang mengandung garam atau gula yang berlebihan pada bayi, karena organ mereka belum matang untuk memprosesnya.

***

Dikutip dari Liputan6.com, Seorang bayi yang baru berusia satu hari harus ditempatkan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) karena terkena masalah akibat pemberian air putih. Informasi ini telah menyebar luas melalui unggahan akun TikTok dengan nama pengguna @nurullf*** dan telah menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet dalam satu minggu terakhir.

Dalam unggahan yang dibagikan oleh akun TikTok @nurullf***, terlihat bayi yang masih berusia satu hari sedang berjuang untuk bernapas. Bibir bayi terlihat memucat dan ia kesulitan bernapas atau menangis dengan normal.

Menurut penjelasan yang diberikan, awalnya bayi tersebut lahir dalam kondisi sehat dan dapat menangis dengan keras. Namun, karena kelalaian keluarga, bayi tersebut akhirnya harus dilarikan ke NICU.

Situasinya dimulai ketika ASI dari ibu bayi tidak keluar sepenuhnya. Kondisi ini membuat nenek bayi memberikan air putih pada bayi yang menangis.

Setelah kejadian tersebut, bayi tersebut segera memerlukan oksigen dan dirujuk untuk perawatan lebih lanjut. Ia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) karena air yang diminumnya telah masuk ke paru-paru.

Terkait perawatan, disebutkan bahwa bayi tersebut harus menjalani perawatan di ruang NICU selama 16 hari untuk pemulihan.

***

Sebagai orang tua atau pengasuh bayi, penting untuk memahami kebutuhan nutrisi dan perkembangan bayi sesuai dengan usia mereka, serta berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis yang berkompeten untuk mendapatkan panduan yang tepat dalam memberikan makanan dan cairan untuk bayi.