Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan alami terbaik untuk bayi. ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan berkembang dengan sehat. ASI juga mengandung antibodi yang dapat melindungi bayi dari penyakit.
Manfaat ASI untuk bayi
ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan berkembang dengan sehat. ASI mengandung antibodi yang dapat melindungi bayi dari penyakit. ASI dapat membantu mencegah alergi dan asma. ASI dapat membantu meningkatkan IQ bayi. ASI dapat membantu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan otak bayi. ASI dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh bayi. ASI dapat membantu mengurangi risiko obesitas pada bayi. ASI dapat membantu meningkatkan bonding antara ibu dan anak.
Manfaat ASI untuk ibu
ASI dapat membantu mengurangi risiko kanker payudara dan kanker ovarium. ASI dapat membantu mengurangi risiko diabetes. ASI dapat membantu mengurangi risiko hipertensi. ASI dapat membantu menurunkan berat badan setelah melahirkan. ASI dapat membantu meningkatkan mood ibu. ASI dapat membantu mengurangi risiko depresi pasca persalinan.
Pemberian ASI eksklusif kepada bayi selama 6 bulan pertama kehidupan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal. ASI eksklusif berarti bayi hanya mendapatkan ASI dan tidak mendapatkan makanan atau minuman lain, termasuk air putih.
Jika ibu tidak dapat memberikan ASI eksklusif, ibu dapat memberikan ASI secara parsial atau kombinasi dengan susu formula. ASI parsial berarti bayi mendapatkan ASI dan susu formula, sedangkan ASI kombinasi berarti bayi mendapatkan ASI dan makanan pendamping ASI (MPASI).
Pemberian ASI yang optimal dapat memberikan manfaat yang luar biasa bagi bayi dan ibu. Oleh karena itu, ibu yang baru melahirkan sangat dianjurkan untuk memberikan ASI kepada bayinya.
Berikut adalah beberapa tips untuk meningkatkan produksi ASI:
Menyusui bayi sesering mungkin, yaitu setiap 2-3 jam sekali. Menyusui bayi sampai payudara terasa kosong. Memijat payudara sebelum dan sesudah menyusui. Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Minum banyak air putih. Istirahat yang cukup. Hindari stres.
Jika ibu mengalami kesulitan dalam menyusui, ibu dapat berkonsultasi dengan dokter atau konselor laktasi.
Sebuah penelitian baru menemukan bahwa ASI ibu di Amerika Serikat mengandung 25 jenis bahan kimia beracun, termasuk phthalate, bisphenol A (BPA), dan perfluoroalkyl dan polyfluoroalkyl substances (PFAS). Bahan-bahan kimia ini dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk makanan, air, dan produk perawatan pribadi.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Science & Technology ini dilakukan oleh tim peneliti dari University of California, San Francisco. Mereka menganalisis sampel ASI dari 54 ibu di San Francisco dan menemukan bahwa semua sampel mengandung setidaknya satu jenis bahan kimia beracun. Tingkat tertinggi ditemukan pada phthalate, BPA, dan PFAS.
Phthalate adalah sekelompok bahan kimia yang digunakan dalam plastik untuk membuat produk lebih fleksibel dan tahan lama. BPA adalah bahan kimia yang digunakan dalam kaleng makanan dan minuman, serta produk perawatan pribadi. PFAS adalah sekelompok bahan kimia yang sangat tahan terhadap air, lemak, dan panas. Bahan kimia ini sering digunakan dalam produk antilengket, pakaian tahan air, dan peralatan masak.
Bahan-bahan kimia ini telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan reproduksi, masalah perkembangan pada anak, dan kanker. Penelitian ini menunjukkan bahwa ASI ibu di Amerika Serikat terkontaminasi oleh bahan kimia beracun yang dapat berdampak negatif pada kesehatan bayi.
Para peneliti mendesak agar dilakukan tindakan untuk mengurangi paparan bahan kimia beracun pada ibu dan bayi. Mereka juga menyarankan agar ibu menyusui menghindari produk yang mengandung phthalate, BPA, dan PFAS.
Tips untuk Mengurangi Paparan Bahan Kimia Beracun pada ASI
Berikut adalah beberapa tips untuk mengurangi paparan bahan kimia beracun pada ASI:
Hindari produk yang mengandung phthalate, BPA, dan PFAS.
Bahan kimia ini sering ditemukan dalam plastik, kaleng makanan dan minuman, serta produk perawatan pribadi. Pilih produk yang terbuat dari bahan alami, seperti kaca, logam, dan kayu.
Bersihkan rumah dengan bahan pembersih alami.
Bahan pembersih kimia dapat mengandung bahan kimia beracun yang dapat terhirup atau terserap melalui kulit.
Hindari memasak dengan minyak yang mengandung PFAS.
Minyak antilengket sering mengandung PFAS yang dapat lepas ke dalam makanan saat dimasak.
Konsumsi makanan organik.
Makanan organik dibudidayakan tanpa menggunakan pestisida dan herbisida yang dapat mengandung bahan kimia beracun.
Minum air yang sudah difilter.
Air keran dapat mengandung bahan kimia beracun, seperti klorin dan logam berat.
Dengan mengikuti tips ini, ibu dapat membantu mengurangi paparan bahan kimia beracun pada ASI dan memberikan ASI yang sehat dan aman untuk bayinya.