Angin puting beliung dan tornado sering disalahartikan sebagai fenomena yang sama. Meskipun keduanya merupakan pusaran angin yang kuat dan berbahaya, terdapat beberapa perbedaan penting yang perlu dipahami.
Ukuran dan Kekuatan:
• Puting Beliung: Memiliki diameter rata-rata 10-100 meter dan kecepatan angin 63-117 km/jam. Durasi puting beliung umumnya singkat, sekitar 1-3 menit.
• Tornado: Memiliki diameter rata-rata 75-1500 meter dan kecepatan angin 118-322 km/jam. Durasi tornado bisa lebih lama, hingga 1 jam.
Asal-usul:
• Puting Beliung: Terbentuk dari awan cumulonimbus yang tidak terlalu kuat, biasanya dipicu oleh pemanasan lokal yang tidak merata.
• Tornado: Terbentuk dari badai petir supersel yang kuat, dengan aliran udara yang kompleks dan berputar.
Bentuk dan Warna:
• Puting Beliung: Memiliki bentuk seperti corong yang ramping dan berwarna abu-abu atau putih.
• Tornado: Bentuknya lebih besar dan bervariasi, bisa seperti corong, gajah, atau tali. Warnanya bisa beragam, tergantung pada material yang terbawa angin.
Lokasi Kemunculan:
• Puting Beliung: Sering terjadi di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.
• Tornado: Lebih sering terjadi di Amerika Utara, Eropa, dan Australia.
Tingkat Kerusakan:
• Puting Beliung: Biasanya menyebabkan kerusakan ringan hingga sedang.
• Tornado: Bisa menyebabkan kerusakan besar dan bahkan mematikan.
Kesimpulan: Meskipun angin puting beliung dan tornado memiliki beberapa kesamaan, terdapat perbedaan signifikan dalam ukuran, kekuatan, asal-usul, bentuk, warna, dan lokasi kemunculannya. Memahami perbedaan ini penting untuk meningkatkan kewaspadaan dan mitigasi risiko bencana.
Sumber informasi:
• BMKG: https://web.meteo.bmkg.go.id/id/component/content/article/37-siklon-tropis/271-perbedaan-antara-siklon-tornado-puting-beliung-water-spout
• National Geographic:
• Kompas: