Skip to main content

Misteri Makam Keramat yang Tidak Tergerus Ombak

Misteri Makam Keramat yang Tidak Tergerus Ombak


Misteri Makam Keramat yang Tidak Tergerus Ombak

Ternyata di Kalimantan Utara terdapat hampir 200 pulau. Salah satunya adalah Pulau Sadau, yang secara administratif terletak di Karang Harapan, Tarakan Barat, Kota Tarakan, Kalimantan Utara.

Pulau Sadau memiliki nilai sejarah terkait Perang Dunia II, di mana pasukan Australia mendarat di sana. Meskipun sempat menjadi sorotan karena rencana pembangunan jembatan Bulungan Tarakan (Bulan), rencana tersebut belum terwujud karena pertimbangan ekologi.

Pulau Sadau seluas 37 hektar dengan populasi 104 jiwa atau 38 keluarga. Pulau ini juga menjadi destinasi wisata di sekitar Kota Tarakan karena panorama yang menawan, hutan mangrove yang alami, dan pantai indah seperti Pantai Keramat.

Pantai Keramat menawarkan pemandangan luar biasa dengan batu-batu kecil di bibir pantai dan tebing terjal yang masih alami. Di sana, terdapat makam keramat suku Tidung yang sudah berusia bertahun-tahun dan menariknya, makam ini tidak tergerus ombak seperti daratan lainnya.

Pulau ini hanya muncul saat Air laut Surut


Pulau ini hanya muncul saat Air laut Surut

Pulau Terluar di Provinsi Kalimantan Utara ini terletak sejauh 174,8 km dari Kota Tarakan. Pulau ini hanya muncul saat air laut surut.

Kalimantan Utara, salah satu provinsi termuda di Pulau Kalimantan, terbentuk melalui pemekaran provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2012.

Di provinsi ini, terdapat Pulau Karang Unarang yang terpencil di Samudra Hindia, berjarak 9 mil dari Pulau Sebatik. Pulau ini secara administratif merupakan bagian dari Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Pulau Karang Unarang memiliki potensi wisata diving dan terumbu karang yang indah, dengan suasana bawah laut yang asli. Pulau ini juga dianggap sebagai pulau terluar Kalimantan Utara berdasarkan Kepres Nomor 6 tahun 2017 tentang Penetapan Pulau-Pulau Kecil Terluar.

Di Kalimantan Utara, terdapat pulau terluar lainnya, yaitu Pulau Sebatik. Menariknya, Pulau Karang Unarang hanya terlihat saat air laut surut, dengan tinggi karang mencapai 30 centimeter pada saat air laut mencapai posisi terendah.

Meskipun Pulau Karang Unarang mungkin kecil, namun menjadi simbol cakupan wilayah Indonesia. Wilayah ini termasuk wilayah Ambalat yang menjadi sengketa antara Indonesia dan Malaysia. Kasus perebutan wilayah ini dimulai ketika pihak Malaysia mengklaim wilayah Ambalat sebagai bagian dari wilayah mereka.

Sumber: innalar.com