Skip to main content

Secondhand Embarrassment: Pernah Merasa Malu Gegara Kelakuan Orang Lain?

Secondhand Embarrassment: Pernah Merasa Malu Gegara Kelakuan Orang Lain?

Pernah nggak sih Anda berada di situasi di mana orang lain melakukan sesuatu yang memalukan, tapi Anda yang malah jadi ikut merasa tidak enak sendiri? Itu dia yang namanya secondhand embarrassment atau vicarious embarrassment. 

Secara sederhana, secondhand embarrassment adalah perasaan malu yang "dipinjam" dari orang lain. Kita mengalaminya ketika menyaksikan seseorang, entah kenal dekat atau tidak sama sekali, melakukan atau mengatakan sesuatu yang blunder atau cringeworthy. 

Misalnya, pernah nggak Anda melihat di tempat umum ada orang yang berteriak kencang ke telepon genggamnya seperti sedang bertengkar? Atau mungkin tidak sengaja memergoki teman kenalan Anda salah kostum datang ke acara formal? Situasi-situasi seperti ini bisa memicu secondhand embarrassment. 

Kenapa Kita Bisa Ikut Malu? 

Para ahli menduga ada beberapa faktor yang menyebabkan kita bisa mengalami hal tersebut. Salah satunya adalah empati. Kita memiliki kemampuan untuk ikut merasakan emosi orang lain, termasuk rasa malu. Ketika melihat orang lain melakukan sesuatu yang berpotensi membuat mereka malu, kita secara tidak sadar ikut merasakan emosi tersebut. 

Selain itu, hal tersebut juga bisa dipicu oleh rasa takut. Kita mungkin khawatir kalau situasi memalukan yang dialami orang lain itu bisa juga menimpa kita. Misalnya, jika Anda pernah melakukan blunder public speaking di masa lalu, melihat orang lain mengalaminya bisa memunculkan kembali perasaan malu tersebut. 


Mengatasi Secondhand Embarrassment 

Hal ini memang bisa terasa mengganggu, apalagi kalau situasinya parah. Namun, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya: 

• Coba alihkan perhatian. Jika situasinya memungkinkan, coba alihkan perhatian Anda ke hal lain agar tidak terus menerus terfokus pada tingkah laku orang tersebut. 

• Latihan mindfulness. Latihan mindfulness bisa membantu Anda menjadi lebih sadar akan pikiran dan perasaan Anda. Dengan begitu, Anda bisa lebih mudah mengenali dan mengelola rasa malu yang muncul saat secondhand embarrassment terjadi. 

• Ingat, itu bukan kesalahan Anda. Penting untuk diingat bahwa situasi memalukan yang dialami orang lain bukanlah tanggung jawab Anda. Tidak perlu merasa ikut bersalah. 

Kesimpulannya hal ini adalah pengalaman yang wajar. Namun, kalau Anda merasa terganggu berlebihan olehnya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog.